January 29, 2013

Renungan : Citra Diri Pemuda Pengikut Kristus

(1 Timotius 4 : 1)
Janganlah seorangpun menganggap kamu rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetianmu dan dalam kesucianmu
 
           Pengertian Citra Diri adalah bagaimana seseorang memandang & menilai dirinya seperti Tuhan memandang diri manusia. Tuhan Yesus memandang manusia sebagai ciptaan yg berharga sehingga Dia menyerahkan diri-Nya melalui penebusan dosa di atas kayu salib untuk kita sebagai persembahan yg harum bagi Allah. (Efesus 5:1-2)

     Citra diri yg benar sebagai pemuda pengikut Kristus bukan berdasarkan penilaian orang lain terhadap diri kita yg cenderung berkutat pada pencitraan diri (sesuatu yg dibuat-buat) yg sementara sifatnya, tapi lebih jauh dari itu, kearah pengenalan diri kita sendiri sebagai pribadi yg sudah menerima kasih karunia keselamatan yg luar biasa atas penebusan Tuhan Yesus Kristus diatas kayu salib sebagai jaminan hidup kekal nantinya. Citra diri Pemuda sebagai pengikut Kristus dibangun atas kesadaran (awareness) & kesungguhan hati kita untuk menjadikan Tuhan Yesus sebagai pusat kehidupan kita di sepanjang kehidupan kita serta mengalami perubahan karakter & sifat yg berasal dari Roh Kudus (Galatia 5 : 22-23 , mengenai buah Roh).

      Karakter & sifat yg berasal dari Roh Kudus akan membuat kita sebagai pemuda yg berani meninggalkan hal-hal yg tidak berkenan kepada Tuhan (Kel 20: 3-17, tentang 10 hukum Allah), bahkan keluar dari zona nyaman kita melalui pertolongan Roh Kudus. Teladan Alkitab mengenai anak muda yang memiliki citra diri yg benar dalam Kristus Yesus : Daniel & kawan-kawannya dalam ujian iman menghadapi dapur api yg menyala-nyala dengan panas 7x lipat (Daniel 3 : 16-18) dan Goa singa. (Daniel 6 : 17-23 

Sebagai contoh kehidupan sehari-hari Pemuda :
     Kita sebagai pemuda Kristen tentu ada yg masih sekolah & kuliah dimana sehari-harinya kita dikejar target untuk mencapai prestasi akademik yg baik sehingga seringkali kita berusaha belajar mati-matian dengan menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk belajar & fokus hanya pada sekolah dan kuliah. Seringkali hubungan pribadi kita dengan Tuhan (doa dan membaca Alkitab) menjadi terabaikan dengan alasan dan pembenaran yg kita buat sendiri sehubungan tugas sekolah dan kuliah yg banyak & menyita waktu. Bahkan kita menutupi kekurangan tersebut dengan alasan nanti setiap Minggu saya akan rajin ibadah ke Gereja, nanti di gereja saya akan terlibat sesekali pelayanan pemuda dan segala macam pelayanan dan kepanitiaan di Gereja. Semua pelayanan di Gereja baik adanya & prestasi akademik harus diperjuangkan selama di sekolah & kuliah karena itu tanggungjawab sebagai pelajar dan mahasiswa, namun Tuhan juga menghendaki penyerahan diri kita kepada Tuhan Yesus secara total sebagai dasar setiap kegiatan & aktivitas kita.

     Hal itu memiliki arti setiap kegiatan kita sebagai pelajar dan mahasiswa harus memiliki dasar hubungan pribadi yg benar dan intim dengan Tuhan Yesus, termasuk kegiatan pelayanan kita. Benahi dulu hubungan pribadi kita dengan Tuhan Yesus dengan terus berdoa memohon Roh Kudus mengubahkan sifat & karakter kita agar dibentuk (kata kerja pasif) dan berkenan kepada Tuhan. Percayalah bahwa setiap orang yang mengutamakan mencari Kerajaan Allah dan kebenaran Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan di dalam semua aspek kehidupan kita (Mat 6:33).

     Bukan hanya kita Pemuda yg masih sekolah atau kuliah, tapi kita yg sudah bekerja juga harus memiliki sikap hidup yg sama mengutamakan hubungan pribadi dengan Tuhan Yesus sebagai dasar segala aktivitas dan peran kita ditengah masyarakat maupun secara pribadi.

Kesaksian Pribadi (Bp.Briant selaku Pembina) : 
     Perjalanan hidup sebagai mahasiswa di Jogja (komitmen berhenti merokok, mendapatkan pekerjaan langsung setelah wisuda) hingga sekarang bekerja menjadi senior supervisor di salah satu perusahaan tambang batubara dan telah menikah dengan istri pilihan dari Tuhan. Semua dengan pertolongan dan penyerahan diri kepada Tuhan

       Pengenalan diri yang benar itu akan nampak dalam setiap sikap dan perbuatan kita, baik pada saat kita sendirian maupun ditengah-tengah orang lain, termasuk juga cara kita memandang suatu masalah. Tidak ada sikap yg berpura-pura dihadapan Tuhan, karena Tuhan menghendaki kehidupan kita seutuhnya sebagai persembahan yang sejati bagi Tuhan Yesus.

0 comments:

Post a Comment